Siapa yang tak menyangka bahwa seorang teknik penerbangan dapat memiliki ayah biologis yang seorang sejarawan terkenal? Ya, itulah Dr Lauren Burns yang akhirnya dapat menemukan ayah biologisnya. Selama empat tahun mengalami frustasi dan masa-masa yang sulit, ia akhirnya dapat menemukan ayahnya.
Sebelumnya ia hanya mengetahui bahwa ayahnya memiliki bola mata yang berwarna biru dengan rambut yang berwarna coklat, serta tinggi sekitar 180 cm, dan memiliki kode gen yang bernama C11. Tak disangka semua ciri-ciri tersebut dimiliki oleh Dr Benedict Manning Clark, anak terakhir dari sejarawan Australia, Profesor Manning Clark.
"Ketika saya menandatangani persyaratan tersebut dan setuju untuk menjadi donor sperma, saya melakukannya sebagai suatu permintaan dan dengan pemahaman bahwa itu akan benar-benar menjadi rahasia selamanya," jelas Dr Benedict Clark seperti dikutip dari ABC Australia, Selasa (19/8/2014).
Saat masih menjadi seorang siswa dari sekolah kesehatan, Dr Clark mulai mendonasikan spermanya. Ketika itu, ia tidak terlalu banyak memikirkan risikonya.
"Ibu saya memberi tahunya bahwa itu adalah ide yang buruk. Bahwa nanti hal itu akan terus membayanginya dan anaknya akan mencarinya," jelas anak tertua dari Dr Clark, Charlotte Clark.
Untuk menemukan pasangan anak dan ayah ini, bantuan dari dokter spesialis kemandulan pada pria pun juga diperlukan. Dr Burns pun meminta bantuan Profesor David de Kretser untuk menemukan ayahnya.
"Jadi ada sebuah situasi yang menarik dari hubungan biologis yang dekat ini di mana Anda tidak pernah bertemu sebelumnya, tetapi Anda dapat melihat gema itu pada diri mereka," jelas Dr Clark.
Meski belum pernah bertemu dengan keluarga Clark sebelumnya, Dr Burns dapat diterima dengan baik di keluarga mereka. Tak hanya sang ayah, anak-anak dari ayah biologisnya pun juga bahagia dapat bertemu dengan Dr Burns.
sumber : detik
0 Comments
Sharing Di Komen Yuk...